Sugeng Rawuh Sugeng Mirsani

PRASODJO


SEKILAS PRASODJO

Keberadaan wadah (ikatan) keluarga perantau Sodo atau biasa disebut IKPS, sebenarnya telah terbentuk di era 90-an oleh beberapa elemen perantau Sodo baik dari kalangan sepuh maupun kalangan muda, nama-nama seperti (Alm.) Bapak Tumpan Aji Wiyoto, Bapak Suparman, Bapak Agus Pramono, Bapak Ujang Waijan, Bapak Gampang Nurdiansyah adalah sebagian nama-nama yang tidak asing di kalangan perantau Sodo di Jakarta. Di kalangan muda yang tergabung dalam Barisan Muda IKPS atau sering disingkat BM-IKPS merupakan wadah yang keberadaannya muncul setelah IKPS sebagai sarana pendukung dan penopang kegiatan-kegiatan IKPS dari kalangan muda, sebut saja nama-sama seperti Subur Achmadi, Lamiyo Hadie, Mas Samadji, Mas Timbul Ngatiran, Sukisno, Wasito adalah sebagian dari para aktivis BM-IKPS.

Namun dengan berjalannya waktu, keberadaan IKPS mengalami pasang surut, demi terciptanya tali silaturahmi terus berlanjut, maka remaja tetap menjalankan kegiatan organisasi perantau dan menjadi motor pergerakan organisasi, dan pada akhirnya kegiatan yang pernah diprakarsai oleh BM hanya tinggal kegiatan berupa Arisan Remaja, yang sifatnya lebih banyak informal.

Dengan kehadiran generasi pendatang baru dan mengingat BMpun kegiatan informalnya tetap berjalan yaitu kegiatan arisan maka tercetus oleh para aktivis-aktivis muda pada malam 1 muharam (1 suro) 10 Januari 2008 di kediaman Sdr. Sukisno di Cipondoh dengan dihadiri oleh aktivis-aktivis muda seperti Lamiyo Hadie, Timbul Ngatiran, Samadji dan lainnya yang menjadi penggerak dan motivator para remaja perantau untuk meneruskan kembali kiprah BM dalam cakupan yang lebih luas utamanya untuk merangkul dan mengakomodir generasi pendatang baru, supaya remaja-remaja pendatang baru yang ada dan sangat ingin mempunyai wadah untuk bersosialisasi dapat dikelola untuk kebaikan bersama baik untuk sesama warga perantau maupun untuk perkembangan desa Sodo.

Maka untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut pada bulan Maret 2008 bertempat di Bekasi Utara, aktivis remaja yang pernah kiprah di BM dan generasi pendatang baru telah mencetuskan sebuah motor penggerak remaja dan warga perantau Sodo dalam sebuah paguyuban, dimana paguyuban tersebut diberi nama Prasodjo. Prasodjo yang disepakati namanya dimaksudkan sebagai kelanjutan dari BM, dengan keanggotaan yang diharapkan semakin bertambah seiring dengan telah banyaknya remaja pendatang baru yang merantau di JABOTABEK.

Organisasi Prasodjo pertama kali diperkenalkan ke masyarakat warga perantau Sodo dan sekaligus silaturahim sesama warga Perantau dilaksanakan di tempat kediaman Bapak Sukisno di Cipondoh pada bulan Oktober 2008 yang dihadiri oleh warga perantau Sodo yang tidak kurang dari 90 orang dan dihadiri oleh Kepala Desa Sodo Bapak Supriyanto, S.Sos, Bapak Sekretaris Desa Drs. Warso, Ketua BPD Desa Sodo Bapak Supardi, S.Pd., dan juga para pendiri IKPS dan BM-IKPS, seperti Bapak Suparman, Bapak Agus Pramono, Bapak Gampang Nurdiansyah, Bapak Subur Achmadi, Sdr. Timbul Ngatiran, Sdr. Lamiyo Hadie, dan Sdr. Samadji.

Seiring dengan berjalannya waktu, Prasodjo sebagai penggerak organisasi perantau Sodo akhirnya bisa mandiri dan selalu terus berusaha untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada ditubuh organisasi yang semakin luas ruang lingkupnya, maka banyak warga Sodo yang telah lama berdomisili di Jabotabek dan pernah duduk bersama dalam kepengurusan IKPS terdahulu seperti Bapak Agus Pramono, Bapak Suparman, Bapak Sutopo, Bapak Sugiran, Bapak Gianto, dan beberapa Bapak-Bapak sepuh, ikut andil dan berkecimpung di dalam wadah organisasi untuk membangun organisasi yang lebih baik dan maju, serta banyaknya remaja dan pendatang baru yang terjun langsung untuk berkriprah di dalamnya.

Maksud didirikannya organisasi Prasodjo (Paguyuban Remaja Perantau Sodo Jabodetabek) yaitu sebagai wadah berkumpulnya, berinteraksinya, bersosialisasi dan berperan serta dari semua warga perantau Sodo di Jabotabek terhadap remaja dan sesama warga Sodo, serta memberikan sumbangsih terhadap perkembangan Desa Sodo baik dalam bentuk material dan lebih banyak dalam bentuk sumbangan pemikiran.

Tujuan dibentuknya organisasi Prasodjo yaitu untuk mempererat tali silaturahim antar sesama warga Sodo diperantauan dan sebagai fasilitas interaksi kelembagaan dengan pemerintahan desa Sodo, dan mendukung pemerintahan Desa Sodo dalam bentuk sumbangsih dan pemikiran yang membangun demi perkembangan Desa Sodo, serta untuk bersama-sama memikirkan, memberikan motivasi, sesama perantau di Jabotabek dalam kegiatan sosial  kemasyarakatan dilingkup warga perantau Sodo di Jabotabek.

Keanggotaan Prasodjo sendiri terdiri dari semua remaja dan warga perantau dari Sodo yang merantau di Jabotabek yang aktif maupun pasif dengan kesadaran dan keikhlasan sendiri berniat berkecimpung dan berperan serta dalam perkembangan desa Sodo. dengan berazaskan : kekeluargaan, keikhlasan, kepedulian dan kebersamaan.
Kekeluargaan : bersama-sama saling gotong-royong dan bersatu padu dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di perantauan dalam lingkup warga Sodo, demi tercapainya rasa saling memiliki, menghargai, menghormati terhadap sesame perantau dan tidak berdiri sendiri-sendiri.
Keikhlasan : tanpa paksaan dan dengan kesadaran sendiri dalam memberikan motivasi dan kontribusi terhadap organisasi.
Kepedulian : memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dan perkembangan desa Sodo melalui lingkup organisasi.
Kebersamaan : membangun kebersamaan sesama perantau Sodo di Jabotabek dalam bentuk organisasi, dan memberikan masukan-masukan untuk kepentingan organisasi dan kemajuan organisasi.

Keanggotaan Prasodjo terorganisir dari sub-sub koordinator wilayah yang terbagi menjadi 4 wilayah dengan dikoordinir oleh beberapa rekan remaja, terdiri dari : wilayah Ciledug dan sekitarnya, Tangerang, Bekasi berpusat di Bantargebang, dan Cikarang.

Dimana saat ini yang membanggakan bagi warga perantau Sodo yaitu semakin banyaknya remaja yang berkecimpung untuk membangun dan membesarkan organisasi dan bertanggungjawab terhadap jalannya roda organisasi, telah banyak kader-kader muda yang nantinya bisa terus eksis dan reorganisasi untuk kelanjutan dari organisasi Prasodjo, seperti Sdr. Sutanto, Gendot Wardiyono, Mustaqin, Mintarjo, Parwanto, Rohmat Hanafi, Sutrisno, Taris, Santo, dan lain sebagainya yang disini lebih dikenal dengan sebutan “Generasi Hijau Prasodjo”


Arti dan Lambang Organisasi :
Organisasi perantau Sodo di Jabotabek yaitu bernama Paguyuban Remaja Perantau Sodo Jabotabek atau disingkat Prasodjo.

Arti lambang Prasodjo :
 Gambar 4 tangan : biru, merah, kuning, hitam menggambarkan keterbukaan dalam menyikapi perbedaan.
4 kiblat : timur, barat, utara, selatan : tak terbatas dalam menjalin tali silaturahim ke seluruh penjuru.
Gambar hati : ikhlas, jujur, terbuka, sabar, taqwa.

Prasodjo
 tulisan prasodjo : berwarna abu-abu yang berarti netral, dinamis tidak berprasangka.
BENTUK KEGIATAN

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan saat ini yaitu :
1.    Kegiatan sosial kemasyarakatan yang bersifat untuk membantu warga perantau Sodo yang mengalami musibah.
2.    Mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin seperti halal bihalal (syawalan) setiap tahunnya.
3.    Kegiatan hari jadi Prasodjo yang ditetapkan tepat pada malam 1 muharram setiap tahunnya (malam 1 suro).
4.    Berpartisipasi dalam kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Desa Sodo dalam kegiatan acara Babad Dalan atau yang lainnya.
5.    Kegiatan Arisan bulanan.
6.    Kegiatan keagamaan, pendidikan, olahraga (sepakbola+futsal-ciledug, bola volley-bekasi) dan seni budaya bagi warga perantau yang ada di Jabotabek.
7.    Bantuan serta kegiatan yang pernah dilakukan oleh Prasodjo yaitu bantuan untuk penghijauan berupa penanaman pohon palm yang berasal dari Jakarta untuk perindang jalan raya Sodo.
8.    Bantuan umbul-umbul dan spanduk dalam kegiatan babad dalan Sodo 2009.
9.    Bantuan kalender tahun 2011.





1 komentar:

  1. bagaimana prasojo...........masihkan aktifitasmu? kalau masih update doong....

    BalasHapus