Sugeng Rawuh Sugeng Mirsani

Senin, 18 Juli 2011

Atasi Banjir, Desa Sodo Bangun Saluran Air

 

berita2.com (Gunungkidul, Yogyakarta): Untuk mencegah banjir yang terus menerus membayangi warga  RT 3 dan RT 4 Dusun Sidorejo saat musim penghujan datang,Pemerintah Desa Sodo Kabupaten Gunung Kidul Kecamatan Paliyan saat ini tengah membangun saluran air sepanjang 477 m.

Dengan biaya dari PNPM(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) sebesarRp.394.369.300,-serta Swadaya Masyarakat sebesar Rp.11.110.000,-Pemerintah Desa Sodo hanya terfokus untuk membangun saluran air sepanjang 477 m dengan luas bawah 1 m,luas atas 1,5 m dan dengan kedalaman mencapai 1 m.

Saat berada di lokasi Wartawan berita2.com dan kepala desa Sodo Priyanto Ssos serta Ketua TPK(Tim Pelaksana Kegiatan) Suparman meninjau langsung hasil pengerjaan nya,yang sampai saat ini pengerjaan saluran air sudah mencapai 65%.

Kepala Desa Sodo yang didampingi Ketua TPK mengatakan, ”Pengerjaan sejauh ini sudah mencapai 65%,dan untuk mengurangi pengangguran di desa Sodo serta mempercepat pengerjaannnya kami,dari pemerintah desa dan TPK  mempekerjakan warga masyarakat 1 Padukuhan yang terdiri dari 4 RT sebanyak 130 KK.

Target lama pengerjaan PNPM ini 90 hari harus sudah selesai tapi Insya Allah sebelum 90 hari ini sudah selesai semua,hanya ada 1 kesulitan saat awal pengerjaan ini(25/5)yaitu pengedropan matrial akibat terganggu keadaan cuaca.”jelas Priyanto dan Suparman

Priyanto menambahkan,”selain membuat saluran air kami juga membuat Dekkeur Plat sebanyak 4 unit dilokasi tersebut dan dengan adanya Swadaya Masyarakat,kami rencanakan untuk pengembangan membuat Dekkeur plat yang tadinya 4 buah bisa jadi menjadi 5 atau 6 buah.

Sedangkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup melalui program PKH(Program Keluarga Harapan) Desa Sodo menyiapkan dana sebesar Rp.42.151.000,- yang terbagi untuk kegiatan seperti:alat alat Posyandu,makanan tambahan untuk balita selama 1 tahun lamanya.”

Selain mendapatkan dana PNPM Mandiri Pedesaan Desa Sodo juga mendapatkan dana dari PNPM Integritas yang nantinya diperuntukkan perkerasan jalan sepanjang 200 m dan dengan dana mencapai Rp.42.000.000,-terang Priyanto saat ditemui Wartawan Berita2.com dilokasi pelaksaan PNPM.(arf)

2 komentar:

  1. agriculture regarded as a bussiness,
    jika kita peduli dengan pengangguran di desa,

    “MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA”

    Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia.
    NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) hingga sekarang.
    Produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an. Capaian produksi padi saat itu bisa 6 -- 8 ton/hektar.

    Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin rusak, semakin keras dan menjadi tidak subur lagi. Sawah-sawah kita sejak 1990 hingga sekarang telah mengalami penurunan produksi yang sangat luar biasa dan hasil akhir yang tercatat rata-rata nasional hanya tinggal 3, 8 ton/hektar (statistik nasional 2010).

    Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.

    System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahun yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik.
    SRI sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.

    Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini.
    Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.

    Kami tawarkan solusi yang lebih praktis yang perlu dipertimbangkan dan sangat mungkin untuk dapat diterima oleh masyarakat petani kita untuk dicoba, yaitu:

    "BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA) + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR GOROWO",

    Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072

    BalasHapus
  2. agriculture regarded as a bussiness,
    jika kita peduli dengan pengangguran di desa,

    “MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA” (lanjutan)

    • PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA) merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
    • sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
    • sementara itu yang dimaksud sistem jajar gorowo adalah sistem penanaman padi yang diselang gorowo/alur/selokan/parit, bisa 2 padi selang 1 gorowo atau 4 padi selang 1 gorowo, dan
    • yang paling penting dalam bertani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

    CATATAN:

    1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/ mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.

    2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk agro bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.


    Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib

    Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
    * Cabe Organik bisa mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
    * Padi Organik bisa mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
    * Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24--36 ton / hektar
    * Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 %, dan bebas ulat !
    * Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
    * Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
    * Sawit sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif,

    Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
    * Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal
    * Bebek afkir biasanya telurnya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
    * Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari pakannya hanya rumput.
    * Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
    * Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
    * Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat 500 gram/ ekor
    * Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?

    Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072

    BalasHapus