Sugeng Rawuh Sugeng Mirsani

Senin, 18 Juli 2011

Ban Bekas Gunungkidul Meroket ke Eropa

Ekonomi - / Kamis, 20 Januari 2011 13:22 WIB
 
Metrotvnews.com, Gunungkidul: Ban mobil yang sudah aus tak selalu menjadi barang rongsokan. Kalau kreatif, barang bekas itu bisa disulap menjadi benda bernilai dan menghasilkan uang. Bagaimana caranya?

Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, ban bekas menjadi bahan baku pembuatan berbagai barang. Mulai dari sandal, ember, bak sampah, hingga ayunan anak. Hei, siapa sangka hasil kreativitas perajin tersebut menembus pasar ekspor Eropa.

Sentra produk kerajinan itu ada di Dusun Sidorejo, Desa Sodo, Paliyan, Gunungkidul. Sebagian besar warga bekerja sebagai perajin ban mobil bekas. Bargo, misalnya. Ia memulai usaha sejak duduk di bangku SMP. Ban bekas mobil sebagai bahan utama dibeli dari Yogya seharga Rp5.000 per buah.

Perajin menggunakan alat sederhana seperti pisau dan paku. Satu ban bekas bisa diproduksi menjadi empat pasang sandal. Sementara untuk ember dan ayunan, dari satu ban jadi satu produk. Dalam sehari, Bargo mampu membuat 40 pasang sandal dan sejumlah lainnya.

Kualitas baik produk membuat industri rumahan itu menuai pesanan berbagai daerah. Alhasil perajin kesulitan modal. Kadangkala pesanan ditolak lantaran modal membeli bahan baku kurang.

Diakui Paliyan, ban bekas dijual dengan harga terjangkau. Kendati murah meriah, kualitas barang awet dan antipecah. Bargo mematok Rp7.500 untuk sepasang sandal berbagai ukuran. Sementara bak sampah, ember, dan ayunan, antara Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per buah.

Kualitas baik industri membuat pesanan terus mengalir. Dalam dua pekan terakhir, Bargo mendapat pesanan 200 pasang sandal untuk dikirim ke Swiss. (Erwin Hidayat/*****)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar